Senin, 05 Januari 2015

Perjalanan Kami, Nias II18. Surganya Mahameru, Danau Ranu Kumbolo (2400 mdpl).

Assalamualaikum. . . . :)
Salam hangat untuk para sahabat semua. Untuk kali ini tulisan saya akan memposting tentang perjalanan saya ke Danau Ranukumbolo, bersama dengan Teman Nias II18.
          Ranu Kumbolo adalah sebuah danau gunung di Kabupaten Lumajang. Letaknya di kaki Gunung Semeru dengan ketinggian 2400 mdpl. Luasnya 15 hektare dan Ranu Kumbolo sendiri adalah bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Perjalanan kami mulai pada 03 Januari 2015, Sabtu pagi kami berangkat dari Jember dan pukul 01.30 WIB kami sampai di Ranupani. Ada 9 orang yang ikut dalam perjalanan ini, Imron Hanas (penulis), Riko, Erni, Reza, Yudha, Icang dan pacarnya, Adi dan Biek. Untuk lebih jelasnya akan saya kisahkan cerita ini dengan beberapa foto yang saya abadikan. Selamat membaca dan menikmati. :)

Disini kami melakukan pendaftaran dan pendataan. Untuk biaya masuk cukup dengan Rp. 17.500/ orang, ditambah parkir motor Rp. 5000/ harinya.

Posko yang tersedia dengan view Ranupani.

Ranupani

Disinilah langkah awal kami menuju Ranukumbolo

Papan pemberitahuan yang selalukami temui di setiap track.

Track setapak yang di paving, memudahkan pendaki dalam perjalanan.

Pos 1, pos pertama tempat istirahat kami. Objek yang dekat ini adalah salah satu dari rombongan kami, Riesa.

Watu Wejeng. Bagi saya terlihat seperti bukit-bukit yang ada di Asia Timur (Jepang dan China). Indah.

Salah satu track terjadi longsor, sehingga kami melewatinya dengan berpegangan dengan seutas tali yang disediakan.

Naik turun adalah jalan yang kami lewati.

Dalam perjalan bertemu dengan pendaki unik, Speck Jelajah, begitulan namanya, mungkin Hello Kitty Man juga.


Tampak puncak Mahameru terlihat dari beberapa titik pendakian.

Jembatan Cinta, dengan nama seperti itu membuat kami tertarik ingin berfoto bersama, supaya kekerluargaan kami selalu dalam cinta.

Pos 3.

Keterangan Pos 3 dan rute pendakian.

Indahnya pemandangan dari ketinggian ini, yang nampak seperti laut itu adalah awan. Subhanallah, sungguh indahnya alam Indonesia.

Ini adalah Riko (tas merah), dia kelelahan saat mendaki rute dengan kemiringan sekitar 45 derajat. sering-sering olahraga ya Mas Riko, Mahameru part 2 siap-siap. hehe. . .

Camp kami, disekitar Ranukumbolo.

Pukul 02.00 WIB saya terbangun, saat itu terang bulan, dalam cuaca yang sangat dingin saya abadikan momen tersebut.

Mentari pagi muncul. beginilah suasananya, indah bukan??

Danau Ranukumbolo dari sisi selatan.

Mencoba wudhu dengan air suci (menurut kepercayaan orang Hindu), ademmmmmm. . . .

Nampak sang Fotographer (Yudha) memotret pasangan akur Riko (baju merah) dan Erni. Gedang Goreng. . . .

Tanjakan Cinta. Bagi para pendaki, lewati jalur ini tanpa menoleh kebelakang dengan catatan saat mendaki kita pikirkan orang yang kita cinta, nantinta keinginanmu akan terwujud. Itu mitos yang berkembang sejak dulu.

Dengan model Gedang Goreng view dari puncak Tanjakan Cinta saya ambil.

Tanjakan Cinta dan Ranukumbolo, duo pesona alam yang tak terlupakan. Subhanallah. . .
Surganya Mahameru, Ranukumbolo

Memang, momen pas wajib diabadikan.


Sebelum pulang kami foto bersama dengan view Ranukumbolo, minta tolong kepada pendaki lainnya.

View Tanjakan Cinta.

Rombongan kami Ebbreak (bahasa unik kami untuk istirahat sejenak).
Jalur Ayak-ayak, jalur yang kami lalui saat perjalanan pulang.



Saking capeknya, teman saya, Adi, berjalan mundur menuruni bukit. Weleh. . . .

Track pulang dengan pemandang menyegarkan.

Kami Ebbreak sejenak, setelah menempuh perjalan lebih dari 5 jam.

      Ada beberapa kisah yang tidak bisa kami lupakan. Pertama, ketika kami pulang dari Ranukumbolo dalam perjalan lebih dari 3 jam kami tidak minum, karena persediaan air dan konsumsi kami habis total, alhasil kami dengan semangat seadanya tanpa menyerah terus berjuang hingga akhir. Kedua, ditengah perjalanan pulang, Riko teman kami membeli rokok satu pac, tanpa bertanya diapun langsung membuka rokok itu, setelah itu dia bertanta kepada si penjual, "piro pak?? (berapa pak), katanya, "Rp. 30.000 mas", kawab penjual. karena rokok sudah dibuka maka dengan iuran teman-teman perokokpun iuran. Setelah penjual pergi dan tidak terlihat, para perokok termasuk Riko mengumpat, yamh inilah yang itulah. hahahaha. Sebelum membuka segel makanan atau lainnya, tanyalah harga terlebih dahulu, supaya permainan harga tidak terjadi, itulah pelajaran yang kami dapat.

       Itulah kisah perjalanan kami, Rombongan Nias II18. Untuk sekarang mungkin pendakian kami hanya sampai Danau Ranukumbolo saja, suatu saat insaAllah kami akan di puncak Mahameru. Perlu kalian ketahui, Jika kalian lahir dan besar di Pulau Jawa, tidak lengkap rasanya jika kalian belum mendaki Gunung Mahameru, gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Terima kasih atas waktunya untuk membaca tulisan saya, insaAllah akan banyak lagi perjalan yang akan saya ceritakan kepada kalian. "Untuk kalian, kenali keindahan dari bumi Ibu Pertiwi, Indonesia".